Kullu Nafsin Zaikatul Maut
“Tiap-tiap yang bernyawa
pasti mati”
Firman Allah SWT tersebut
benar-benar memperingatkan kepada kita bahwa segala sesuatu di dunia ini pasti
ada akhirnya, yaitu kematian. Maut memang tidak bias dipisahkan dari kehidupan
manusia ini. Karena Maut merupakan kepastian dari Allah SWT, yang kita tidak bias
menunda atau mempercepat sedikitpun.
Umat muslim berkewajiban
selalu mengingat kematian supaya benar-benar mempersiapkan diri untuk hijrah ke
alam barzah. Bertaqwa merupakan jalan untuk mendapatkan bekal di akhirat kelak.
Masyarakat Dusun Kabunan
sudah turun temurun mewarisi kalimat firman Allah SWT diatas. Sehingga segala
kegiatan yang berhubungan dengan kematian selalu dikerjakan dengan “guyub” atau
kompak penuh keikhlasan demi meringankan beban “sohibul musibah”.
Akses menuju Makam ini
merupakan jalan berpaving beton dengan lebar 2,5 m (cukup untuk dilewati truk)
sampai ke dalam pemakaman tepat. Jadi peziarah tidak perlu khawatir becek atau
kotor waktu berziarah. Pohon-pohon Kamboja yang menaungi pemakaman ini menjadikan
suasana semakin damai sekaligus angker tapi tetap asri dan nyaman dipandang.
Pintu masuk ke pemakaman terbuat dari tugu beton dan kubah besi yang terletak
30 m dari pemakaman memberikan areal parker yang luas dan aman. Karena
pemakaman ini dari kedua sisinya yaitu sisi utara da timur berbatasan langsung
dengan rumah warga dan tidak ada akses jalan lain setelah pintu masuk. Dengan
kata lain jalan hanya sampai ke pemakaman selanjutnya merupakan areal
persawahan.
Apabila anda berziarah ke makam ini anda akan menemukan ketentraman dalam berdo’a untuk ahli kubur, karena anda sekaligus mentap langsung keindahan Gunung Penanggungan. Saya pribadi setiap kali berziarah selalu menyempatkan diri sejenak untuk bersantai sambil menikmati indahnya alam Kabunan yang berlatar belakang Gunung Penanggungan. (rey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar