Labels

Selasa, 25 Desember 2012

Virus PUNK menyerang Kabunan, Waspadalah !!!

Ngeri ya kalau kita dengar istilah PUNK???
Ya itulah sebuah trend di kalangan anak muda yang sudah menjalar ke Desa Kabunan. Kok bisa????

 Check it out Sobat?
Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir pada awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.


Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
       
Gilang ketika belum jadi PUNK  

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Punk memang kadang meresahkan, namun juga telah menjadi budaya yang dapat memperkaya kultur dunia. Sekarang bisa kita lihat hampir disemua sudut jalan banyak berkeliaran anak-anak punk yang mengais rizki dengan cara menjual koran, pengamen, berdagang asongan dll.
Namun taksedikit pula dari mereka yang berasal dari kalangan atas. mereka mengikuti aliran Punk ini dikarenakan Broken Home alias keluarga yang menjadi penyebabnya. Semisal perceraian orang tua, kesibukan orang tua mencari nafkah, trauma dll.
mereka beraliran Punk agar bisa melepaskan diri dari beban keluarga dan ingin merasakan hidup bebas tanpa ada yang memberikan beban.
Gilang main di sawah

Nah di desa Kabunan ini ada seorang balita yang memiliki ciri khas PUNK, namanya adalah GILANG ACHMAD NOORSY. Balita ini lahir dari pasangan Didik Hartono dan Sa'adah. Ayahnya merupakan pengusaha bahan bangunan yang cukup terkenal di daerahnya. Entah apa yang membuat balita ini memilih alih aliran Punk, yang jelas memang ayahnya suka memiliki rambut panjang, sedangkan ibunya lebih suka rambut pendek. Jadi anak mereka merupakan hasil campuran dari kesukaan kedua orang tuanya. Yaitu rambut panjang di tengah kepala dan pendek dikedua sisi kepalanya. Dan jelas sekali itu merupakan aliran PUNK.
Anda boleh percaya atau tidak, tetapi foto yang kami dapat adalah asli tanpa rekayasa. Dan balita tersebut benar-benar ada di desa Kabunan. (Rey)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

About